Hannan Putra |
Payakumbuh, fajarsumbar.com - Kasus dunia pendidikan semakin mencengangkan. Setelah beredar berita pesta seks anak Sekolah Dasar (SD), tak berselang lama muncul lagi berita tentang group WhatsApp (WA) bertajuk LGBT di salah satu SD di Kota Pekan Baru.
MUI Payakumbuh mengatakan, temuan kasus tersebut adalah ancaman serius untuk generasi muda. Sekretaris Umum MUI, Buya H Hannan Putra Lc MA mengatakan, pengawasan orang tua dan peran guru di sekolah adalah benteng utama bagi anak-anak dari pengaruh LGBT. Untuk itu, perlu langkah yang kongkrit dari orang tua dan pihak sekolah dalam melindungi anak-anak mereka.
"Kami mengusulkan agar di tingkat SD dan SLTP diberikan materi pelajaran tentang bahaya LGBT. Bisa dalam bentuk muatan lokal atau setidaknya kajian umum secara berkala. Jika ini diterima Dinas Pendidikan atau masing-masing Kepala Sekolah, kami siap membantu membuatkan materinya," papar Buya Hannan kepada awak media, Rabu (21/6/2023).
Untuk Kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota juga telah ditemukan kasus LGBT di sejumlah sekolah. Sebagaimana kejadian yang baru terjadi di Simalanggang, seorang guru honorer telah diamankan pihak kepolisian karena melakukan sodomi kepada anak dibawah umur.
"Mohon stakeholder pendidikan dan para orang tua bisa serius dalam mengantisipasi pengaruh LGBT ini. Sebelum anak-anak kita yang jadi korbannya," pungkas beliau.(ul)