Mahasiswa KKN UNP Ikuti Seminar Pencegahan Kekerasan Seksual bersama Irjen Kemendikbudristek -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Mahasiswa KKN UNP Ikuti Seminar Pencegahan Kekerasan Seksual bersama Irjen Kemendikbudristek

Kamis, 15 Juni 2023

 

.

Padang, fajarsumbar.com - Mahasiswa Universitas Negeri yang akan melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata di Sumatera Barat yang didukung penuh oleh Gubernur dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat perlu memiliki wawasan tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.

Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Padang Prof. Ganefri, Ph.D. dalam sambutannya ketika membuka kegiatan Seminar Nasional Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi dan Pelepasan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Padang bertempat di Auditorium Kampus UNP Air Tawar pada Kamis (15/6).

Kegiatan Seminar Nasional dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Kepala Dinas Kesehatan, Ketua MWA, Ketua Senat Akademik Universitas, Wakil Rektor, Ketua Lembaga, Kepala Biro, Wakil Dekan, Kepala Bagian, Kepala Pusat, Kepala UPT, dosen, dan tenaga kependidikan Universitas Negeri Padang.

Lebih lanjut Rektor Prof. Ganefri, Ph.D. menyampaikan bahwa Universitas Negeri Padang pada Semester Juli-Desember 2023 diharapkan Program Studi Pendidikan Kedokteran telah menerima mahasiswa baru dan pada Minggu depan akan dilakukan visitasi akreditasi oleh asesor LAM-PTkes.

"Pimpinan Universitas Negeri Padang mengucapkan terima kasih kepada Bu Irjen yang mengawal perubahan status Universitas Negeri Padang dari PTN BLU menjadi PTNBH," tambah Prof. Ganefri, Ph.D.

Pada kesempatan itu, Prof. Ganefri, Ph.D. juga menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual sudah dilaksanakan secara baik oleh Satgas di Universitas Negeri Padang.
Lebih lanjut Rektor Prof. Ganefri, Ph.D. menyampaikan bahwa Universitas Negeri Padang pada Semester Juli-Desember 2023 diharapkan Program Studi Pendidikan Kedokteran telah menerima mahasiswa baru dan pada Minggu depan akan dilakukan visitasi akreditasi oleh asesor LAM-PTkes.

"Pimpinan Universitas Negeri Padang mengucapkan terima kasih kepada Bu Irjen yang mengawal perubahan status Universitas Negeri Padang dari PTN BLU menjadi PTNBH," tambah Prof. Ganefri, Ph.D.

Pada kesempatan itu, Prof. Ganefri, Ph.D. juga menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual sudah dilaksanakan secara baik oleh Satgas di Universitas Negeri Padang.

Dalam sambutannya ketika melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Padang, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah juga menyampaikan bahwa salah satu masalah penting dalam kehidupan masyarakat adalah masalah stunting.

"Karena masalah stunting ada di berbagai tempat dan di berbagai lapisan, maka kita harus secara bersama-sama dan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah stunting tersebut," tambah Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah.

Untuk itu, kata Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek, Rektor dan Pimpinan Universitas Negeri Padang melalui Program Kuliah Kerja Nyata untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat dan mensinergikan segala potensi untuk permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah juga menyampaikan harapan kepada mahasiswa yang mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata dapat menggali potensi nagari dan dapat menguatkan nagari-nagari di Sumatera Barat.

Narasumber Seminar Nasional Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Dr. Chatarina Muliana Girsang, S.H., S.E., M.H., Inspektur Jenderel Kemendikbud Republik Indonesia menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Rektor dan Pimpinan Universitas Negeri Padang yang telah mendukung penuh Satgas PPKS.

Narasumber Dr. Chatarina Muliana Girsang, S.H., S.E., M.H. juga menyampaikan bahwa di berbagai pemberitaan di perguruan tinggi terdapat pelecehan seksual dan kekerasan seksual dan untuk itu Pimpinan Perguruan Tinggi perlu memberikan perhatian untuk pencegahannya.

"Darurat kekerasan seksual telah terjadi dan universitas negeri pemah mengalami kekerasan seksual. Kekerasan seksual terjadi di semua jenjang pendidikan, 27% dari aduan yang diterima Komnas Perempuan terjadi di universitas," tambah Dr. Chatarina Muliana Girsang, S.H., S.E., M.H.

Lebih lanjut kata Dr. Chatarina Muliana Girsang, S.H., S.E., M.H., kekerasan seksual terjadi di lingkungan kampus, tempat magang, rumah dosen, daring, dan luar kampus. (*)