Gandeng Kawan Baik, vivo Wujudkan Akses Air Bersih yang Berkelanjutan di Sumba Timur -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Gandeng Kawan Baik, vivo Wujudkan Akses Air Bersih yang Berkelanjutan di Sumba Timur

Selasa, 27 Juni 2023

 

Akses air bersih lebih mudah dari tangki ferosemen. 


Jakarta – Air adalah kebutuhan dasar hidup manusia. World Health Organization (WHO) menyebutkan, manusia membutuhkan 50 sampai 100 liter air per hari untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sampai sanitasi.


Namun, hal tersebut tidak dapat dipenuhi oleh warga yang berada di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) lantaran keterbatasan infrastruktur dan tantangan geografis. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyebutkan bahwa ada 4.982 desa dengan status sangat tertinggal di Indonesia, di mana mereka masih kesulitan untuk mengakses air bersih, sebagaimana dikutip iNews.id.


Melalui Mbinudita Water Connections, Kawan Baik, dan vivo memberi solusi dari masalah di atas yang selaras dengan tujuan SDGs terutama dalam hal memberantas masalah kemiskinan (eradicate poverty) yang merupakan tujuan utama dari SDGs, mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan yang baik (promoting healthy life and well-being) sebagai tujuan ketiga, menyediakan air bersih dan sanitasi (providing clean water and sanitation) tujuan keenam, dan mencapai tujuan tersebut dengan kemitraan yang kita miliki sekarang (achieving goals with partnerships) yang merupakan tujuan ke-17 dari SDGs.


PR Manager vivo Indonesia Alexa Tiara mengatakan, "vivo melihat Kawan Baik sebagai mitra yang kredibel yang berfokus pada pengembangan masyarakat yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia terutama di daerah 3T di Indonesia dengan mengedepankan prinsip-prinsip SDGs serta partisipasi masyarakat yang aktif,” tuturnya.


Melalui Mbinudita Water Connections, vivo menggandeng Kawan Baik untuk menyediakan akses air bersih di Desa Mbinudita, Sumba Timur, serta memastikan bahwa seluruh elemen yang terlibat selaras dengan tujuan SDGs.


Proyek ini juga melibatkan masyarakat setempat melalui adanya pelatihan, pembangunan fasilitas air, serta pembentukan sebuah komite dengan mengedepankan bahwa kerja sama merupakan sebuah kunci untuk program yang berkelanjutan. Hal tersebut sejalan dengan salah satu visi vivo untuk terus berkomitmen menerapkan strategi pembangunan berkelanjutan.


Salah satu penerima manfaat dari proyek ini adalah Yusmira D Anawulang, seorang guru dan juga warga Desa Mbinudita yang turut prihatin akan kondisi tempat dia mengajar dan tinggal. Adanya keterbatasan akses air bersih yang menyebabkan terhambatnya kegiatan sehari-hari dalam kehidupan, termasuk proses belajar mengajar.


Yusmira D Anawulang, seorang Guru dan warga Desa Mbinudita mengatakan, “Keberadaan akses air bersih yang memadai di Desa Mbinudita memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari penduduk. Kini, warga tidak perlu mengirit air untuk minum dan mandi. Kami dapat meningkatkan kebersihan diri, rumah, dan lingkungan dengan lebih baik, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih sehat."


Tak hanya itu, masyarakat dan Mira merasa bersyukur karena Desa Mbinudita juga diikutsertakan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan baru dalam mengelola fasilitas air bersih secara berkelanjutan, seperti mempelajari cara menjaga kualitas air, penggunaan air yang efisien, dan sanitasi yang baik.


Pengetahuan dan keterampilan ini memberikan mereka kepercayaan diri dan tanggung jawab untuk mengelola sumber daya air dengan baik. Masyarakat merasa memiliki peran aktif dalam menjaga keberlanjutan proyek ini dan merencanakan masa depan yang lebih baik.


Masyarakat Desa Mbinudita juga berharap agar mereka terus mempertahankan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari dalam mengelola akses air bersih secara berkelanjutan. Mereka ingin menjaga keberlanjutan proyek ini dan melanjutkan praktik-praktik yang telah mereka pelajari untuk meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri dan masyarakat Desa Mbinudita secara keseluruhan.


Mira juga menyampaikan bahwa sebelum adanya proyek air bersih, banyak siswa mengalami masalah kesehatan seperti pingsan akibat kekurangan minum dan tidak mendapatkan sarapan yang memadai. Proyek ini telah membawa perubahan yang signifikan dalam hal kesehatan dan kesejahteraan siswa, serta memastikan bahwa mereka dapat mengakses air bersih dengan lebih baik untuk kebutuhan sehari-hari mereka.


Melihat kondisi tersebut, pendekatan kolaboratif dalam program pengembangan dan pemulihan memiliki dampak positif yang signifikan. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, masyarakat, dan lainnya, program pengembangan dan pemulihan dapat menghasilkan dampak yang berkelanjutan.


Kerja sama ini memungkinkan adanya sinergi berbagai pihak dalam merencanakan, melaksanakan, dan memelihara proyek akses air bersih. Dengan demikian, dampak positif yang dirasakan dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat dalam jangka panjang bagi masyarakat.


Sebagai penutup, Gogon mengatakan, pihaknya berharap dengan adanya inisiatif proyek ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi warga di Desa Mbinudita. "Kawan Baik juga ingin mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama mulai menerapkan SDGs dan memperluas jangkauan inisiatif mereka," ucapnya.


Pendekatan kolaboratif ini juga memungkinkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat setempat. Masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam perencanaan, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan proyek akses air bersih.


Hal ini memberikan mereka rasa tanggung jawab untuk memelihara proyek tersebut, yang pada akhirnya meningkatkan kemandirian serta inisiatif masyarakat dalam menjaga dan mempertahankan akses air bersih. 


Mereka akan lebih merasa memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini dan akan berkontribusi secara aktif dalam menjaga keberlanjutan proyek dan berupaya menciptakan solusi berkelanjutan untuk masalah akses air bersih di daerah 3T lainnya.


Dengan keterlibatan semua pihak, isu akan pentingnya akses air bersih dapat disikapi secara kolektif sehingga rasa memiliki bersama semakin kuat.(*)