Dulu berjualan tahu keliling, Suginem kini punya pabrik tahu sendiri dengan produksi 2,5 ton per minggu. |
Jakarta - Perjuangan memang tidak pernah menghianati hasil, seperti yang dirasakan oleh seorang ibu bernama Suginem. Kegigihannya berjualan tahu keliling membuahkan hasil hingga sukses mendirikan pabrik tahu dengan produksi 2,5 ton per minggu.
Suginem berkisah bahwa dirinya pertama kali bekerja sebagai pembantu juragan tahu pada tahun 1985. Sistem kerjanya saat itu dia diminta membantu pekerjaan rumah tangga dan juga pekerjaan pabrik dengan upah Rp4.000, sebagaimana dikutip iNews.id.
Karena dia terus-terusan bekerja dari pukul 3 pagi hingga pukul 12 malam, Suginem merasa tidak sanggup dan memutuskan berhenti bekerja pada tahun 1991.
Setelah berhenti bekerja, Suginem diajarkan untuk berjualan tahu oleh sang suami di tempat saudaranya, waktu itu menurutnya mulai berjualan dari 1 ember. Setelah beberapa waktu, wanita asli Sragen tersebut kemudian memutuskan untuk pindah ke Batu Jamus untuk merintis usaha tahu.
"Di situ terus ditawarin tanah sama orang, dicarikan pinjaman, akhirnya jadi ini (rumah produksi tahu), tahun 1997 udah mulai lagi waktu awal merintis ya dari rumah ini yang awalnya bener-bener enggak punya apa-apa jadi dari awal itu nol," ujar Suginem dikutip dari YouTube PecahTelur, Minggu (25/6/2023).
Saat itu dia menyebut dirinya hanya bermodalkan badan sehat, niat dan semangat. Dia mengajak anak-anaknya tiap jam 1 malam dari Karanganyar ke Sragen untuk berjualan tahu.
Di awal mendirikan usahanya tersebut dia mengaku masih dalam masa-masa sulit. Hingga akhirnya pada tahun 2003, berkat kegigihan, kesabaran dan kerja keras usahanya mulai berkembang. Ibu dengan empat orang anak tersebut terus berusaha membesarkan usahanya hingga akhirnya apa yang diusahakan membuahkan hasil.
Bahkan dari hasil usaha tahunya, dia bisa menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi.
Suginem menyampaikan bahwa saat ini usahanya sudah diserahkan kepada anak-anaknya untuk diteruskan. Berkat kegigihannya membesarkan usaha, pabriknya dalam sehari mampu memproduksi 3 kuintal kacang kedelai untuk dijadikan tahu bahkan dia mampu memproduksi 2,5 ton kacang kedelai dalam seminggu.
"Belinya itu minimal 2,5 ton, nanti pakai seminggu, sehari kan kalau 3 kwintal seminggu 21 kuintal, tapi saya kadang kan ngelonjak lebih kadang kalau pesanannya banyak itu kan lebih, jadi paling tidak seminggu itu 2,5 ton," ucapnya. (*)