. |
Pessel - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Lumpo, Kecamatan IV Jurai , Kabupaten Pesisir Selatan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan untuk calon pengantin (Catin) di Kantor KUA Kecamatan IV Jurai, Senin (8/5).
Kepala UPT Puskesmas Lumpo, dr.Salma Anas, Senin (8/5) mengatakan, kegiatan ini berupa bimbingan perkawinan dengan materi kesehatan reproduksi bagi calon pengantin. Kemudian kegiaan penyuluhan kesehatan ini dilakukan oleh Penanggung jawab Promkes, Eldila Vevi Lina, SKM, Penanggung jawab PKPR dan Kespro Catin, Resy Bismaya Sari , STr. Keb dan dihadiri sebanyak 8 orang atau 4 pasangan calon pengantin.
Dijelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan bagi calon pengantin, sehingga siap dan sehat bagi calon ibu dan anak dalam membina rumah tangga dengan melahirkan generasi yang lebih cemerlang dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan itu, petugas puskesmas memberikan edukasi serta menjelaskan kepada calon penganten mulai dari reproduksi. Pasalnya, jika pengetahuan seperti ini belum diperoleh, dikhawatirkan akan terjadi hal negatif. Misalnya, pernikahan dini bahkan melahirkan sebelum tepat usia.
Kehidupan pernikahan yang bahagia dan mempunyai keturunan yang sehat dan cerdas adalah dambaan setiap orang. Akan tetapi, tidak jarang banyak permasalahan yang timbul dalam pernikahan, salah satunya masalah kesehatan.
Sebagai contoh adalah masalah infertilitas, kehamilan berisiko, bayi lahir tidak sehat, keguguran dan lainnya. Oleh karena itu sangat penting sebelum pernikahan untuk mempersiapkan kesehatan reproduksi.
Kemudian petugas juga menjelaskan tentang beberapa persiapan pranikah yang terkait dengan kesehatan reproduksi yaitu pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan idealnya adalah 3 bulan sebelum tanggal pernikahan.
Manfaatnya untuk mengetahui status kesehatan calon pengantin, memberikan waktu pengobatan apabila ditemukan masalah kesehatan, mencegah penularan penyakit kepada pasangan, mempersiapkan kehidupan rumah tangga yang sehat, mempersiapkan kehamilan dan menghasilkan keturunan yang sehat dan berkualitas.
Pada saat pemeriksaan calon pengantin akan diberikan pertanyaan tentang keluhan kesehatan yang sedang dialami, riwayat kesehatan dan deteksi dini adanya masalah kejiwaan. Kemudian catin akan dilakukan pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, tanda- tanda anemia, pemeriksaan darah rutin ( Hemoglobin, golongan darah dan rhesus), pemeriksaan urin rutin, dan pemeriksaan lain atas indikasi medis seperti gula darah, IMS, HIV, malaria, thalassemia, Hepatitis B, TORCH.
Selanjutnya akan diberikan KIE dan konseling kesehatan reproduksi, pemberian tablet dambah darah, skrining dan imunisasi TT serta pengobatan sesuai permasalahan kesehatan.
Dilakukan pula persiapan gizi perlu dilakukan sebelum menikah. Hal ini berkaitan dengan persiapan kehamilan, dimana proses kehamilan membutuhkan cadangan nutrisi dari ibu. Persiapan gizi meliputi penentuan status gizi dan pemenuhan gizi seimbang.
Status gizi ditentukan dengan pengukuran Indek Massa Tubuh (IMT) serta pengukuran lingkar Lengan atas bagi catin perempuan. Catin perlu mengkonsumsi lima kelompok pangan dengan seimbang. Kelima kelompok pangan itu adalah makanan pokok, sayuran, lauk pauk, buah-buahan dan minuman.
Imunisasi tetanus juga diperlukan untuk melindungi ibu dan bayi dari penyakit tetanus. Sebelum pemberian imunisasi tetanus akan dilakukan screening imunisasi tetanus apakah sudah mendapat 5 kali imunisasi/ belum, apabila belum, maka catin perempuan harus melengkapinya di Puskesmas.
Lalu, sebelum menikah, calon pengantin harus mempersiapkan mental. Karena pada saat pernikahan akan banyak terjadi penyesuaian terhadap karakter pasangan, penyesuaian peran, ekonomi dan sosial. Oleh karena itu sangat penting bagi catin untuk menjaga kesehatan jiwanya sebelum menikah. (wandi)