Alek Bakajang, Perpaduan Tradisi Lokal dan Arsitektur -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Alek Bakajang, Perpaduan Tradisi Lokal dan Arsitektur

Kamis, 27 April 2023
.


Limapuluh Kota, fajarsumbar.com- Miniatur kapal pesiar mini arungi sungai dalam iven tradisi “Alek Bakajang”, Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Limapuluh Kota. Kegiatan ini digelar selama lima hari dengan prosesi adat khas, pesta rakyat yang meriah dan akan ditutup, Sabtu (29/4/2023).


“Kegiatan ini berlangsung selama lima hari dan akan ditutup, Sabtu (29/4) ini,” terang Wali Nagari Gunuang Malintang, Wido Putra saat berkomunikasi dengan sejumlah awak media, Kamis (27/4) sore.


Atraksi budaya yang pernah jadi nominasi terbaik nasional dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2021 lalu itu, digelar selama 5 hari berturut-turut dari 25 hingga 29 April 2023 ini.


”Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan lancar dan meriah, tanpa ada kendala sedikit pun,” tambah Wido Putra.


“Alek Bakajang” ini seperti biasanya dilaksanakan pada hari keempat di bulan Syawal atau hari keempat Idul Fitri dan berlangsung selama 5 hari berturut–turut. Seperti dikutip dari website Diskominfo Limapuluh Kota, keterlibatan suku atau kaum adat atas dasar matrilineal menjadi ciri khasnya.


Bakajang dilaksanakan pada Istano Datuak Bandaro di Jorong Koto Lamo, Istano Datuak Sati di Jorong Batu Balah, Istano Datuak Paduko Rajo di Jorong Baliak Bukik/Jorong Boncah Lumpur, Istano Datuak. Gindo Simarajo di Jorong Koto Mesjid dan Istano Pemerintahan Nagari, Alim Ulama dan Pemuda di Jorong Baliak Bukik/Jorong Boncah Lumpur.


Maksud diadakannya “Alek Bakajang” ini untuk meningkatkan silaturahmi antara anak nagari, ninik mamak, alim ulama dan pemerintah, dengan tujuan mempererat persatuan, melestarikan adat budaya nagari, membangkitkan kreatifitas pemuda nagari, sebagai sarana menyampaikan informasi adat istiadat, agama, peraturan nagari dan informasi pemerintah serta menambah pendapatan masyarakat sebagai sebuah destinasi wisata di Kabupaten Limapuluh Kota.(ul)