![]() |
Berikut penyebab Valentino Rossi berhenti juara dunia setelah MotoGP 2009. |
PENYEBAB Valentino Rossi berhenti juara dunia setelah MotoGP 2009 akan diulas Okezone dalam artikel ini. The Doctor -julukan Valentino Rossi- merupakan salah satu pembalap legendaris yang prestasinya tak perlu diragukan lagi.
Pembalap asal Italia itu sukses menyabet tujuh gelar juara dunia MotoGP. Di mana tujuh trofi tersebut diraihnya pada 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, dan 2009.
Namun setelah MotoGP 2009, Valentino Rossi tak mampu menambah gelar juara dunianya hingga ia memutuskan untuk pensiun. Rider bernomor 46 itu memutuskan untuk mengakhiri kariernya di dunia balap MotoGP pada 2022 lalu, sebagaimana dikutip Okezone.com.
Yang artinya, ia tak lagi merasakan gelar juara dunia selama 11 tahun terakhir kariernya di MotoGP. Banyak penggemar yang mempertanyakan kegagalan Rossi dalam meraih gelar juara setelah 2009.
Penyebabnya pun diungkapkan oleh mantan kepala kru MotoGP, Ramon Forcada. Ia mengatakan kegagalan Rossi disebabkan lantaran telah muncul pembalap-pembalap yang jauh lebih pintar darinya.
“Valentino Rossi merupakan seorang pembalap yang ahli dalam perang psikologis, sampai akhirnya ia menemukan pembalap yang lebih pintar darinya,” tutur Ramon Forcada dilansir dari Crash pada Kamis (5/1/2023).
“Itulah mengapa dia tidak pernah menang sejak 2009. Orang lain mengasimilasi hal-hal tertentu untuk pertama kalinya,” lanjut Ramon Forcada.
Selain itu, Ramon Forcada juga mengatakan kalau Valentino Rossi adalah pembalap yang ahli dalam meracik strategi. Ia menjelaskan kalau banyak rider yang telah dihancurkan oleh The Doctor.
“Valentino Rossi merupakan ahli strategi nomor satu. Kita telah melihat banyak rider yang telah dihancurkan mentalnya selama ia berkarier,” tutur Forcada.
Forcada turut mengatakan kalau terhentinya dominasi Valentino Rossi juga disebabkan faktor kecepatan. Ia menganggap kalau Casey Stoner merupakan sosok pembalap yang lebih kencang dari Rossi.
“Yang tercepat dari semuanya adalah Casey Stoner. Dia mencatat waktu terbaik di lap ketiga di sirkuit yang tidak dia ketahui,” tutup Forcada. (*)