Ketua DPRD Kota Sawahlunto Eka Wahyu beserta Komisi III meninjau pembangunan pelebaran jalan Kubang-Lunto. |
Sawahlunto, fajarsumbar.com - Ketua DPRD Kota Sawahlunto Eka Wahyu bersama Komisi III meninjau pembangunan penyelenggaraan jalan kota simpang Kubang-Lunto dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan lembaga legislatif, Selasa 26 Juli 2022.
Ketua DPRD Eka Wahyu menyampaikan saat di lokasi, bahwa pihaknya melakukan fungsi pengawasan ke lokasi proyek-proyek untuk mengawasi pekerjaan-pekerjaan yang sedang berlangsung agar tidak terjadi kerancuan, sehingga saat pekerjaan selesai tidak terjadi persoalan dikemudian hari.
"Laporan itu pasti ada di setiap pekerjaan, mungkin ada kekurangan atau miskomunikasi. Jadi, kita turun lapangan ini untuk meluruskan. Bagaimana pekerjaan ini tidak ada miskomunikasi lagi antara masyarakat juga dengan pemerintah kota dan DPRD-nya. Jadi, kita harus kelapangan, apa sebenarnya yang terjadi," ungkap Eka Wahyu.
Sementara itu, Ketua Komisi III Masrisal didampingi Wakil Ketua Komisi III Jhony Warta, Sekretaris Komisi III Rio Mardanil dan anggota Osvita dan Lazuardi, menanggapi pekerjaan pelebaran jalan Kubang-Lunto sudah cukup bagus sebagaimana pantauan langsungnya.
"Dengan keadaan situasi dan kondisi seperti ini, menurut kami sudah cukup sempurna. Semoga kedepannya masyarakat Kubang lebih memahami untuk kelancaran pembangunan sehingga transportasi berjalan dengan semestinya," ujar Masrisal berharap.
Kepala Dinas PUPR Sawahlunto Evan Riamsyah mengatakan secara teknis belum ada kendala. Menurut Kadis, jika pekerjaan pelebaran jalan ini sudah tembus ke Pasar Sapan, maka dengan sendirinya akan mengekspos pariwisata, pertanian dan produksi minyak serai di Desa Balai Batu Sandaran (BBS).
"Nah, karena keterbatasan dana kita di kota, sehingga baru lebih kurang Rp 5 Miliar untuk pelebaran jalan ini. Sedangkan perencanaannya sudah sampai ke Desa Lumindai dan kita sudah sosialisasikan ke masyarakat untuk bersedia memberikan tanah dengan catatan kita ganti rugi bangunan dan tanaman. Saya berharap sekali, mungkin dengan adanya pembangunan pelebaran jalan untuk transportasi ini, Kubang, Lunto, Lumindai dan BBS makin maju," tutur Kadis Evan Riamsyah.
Terkait banyaknya tender pekerjaan yang dipertengahan tahun 2022 belum dikerjakan, Evan Riamsyah menyebutkan, untuk perencanaannya di awal tahun sudah selesai. Namun, dengan adanya kenaikan harga material yang tidak menentu, sehingga pihaknya menunggu sampai harganya stabil, baru mengeluarkan analisa terbaru.
"Saya sebagai dinas teknis, mohon maaf kepada masyarakat lantaran kendala itulah kita agak terlambat melelang. Cuma dari sekarang kita sudah 50 persen lebih dikerjakan. Jika tidak ada kendala bencana alam, InsyaAllah selesai sesuai jadwal," tandasnya.
Kepala Desa Kubang Tangah Rice sangat bersyukur dengan adanya pelebaran jalan ini. Rice berharap dalam pelaksanaan kegiatan, perencanaan dan teknis tentu mempertimbangkan keselamatan karena akses jalan masih dimanfaatkan oleh masyarakat empat desa.
"Dengan adanya pemotongan tebing yang dilaksanakan, tentu harapan kami dapat dimaksimalkan demi keselamatan masyarakat yang menikmati. Kedepannya, tentu tidak ada lagi dampak dari pelebaran jalan ini dengan bencana-bencana alam, seperti tanah longsor dan lainnya. Tentu inilah yang kita pikirkan bersama. Pemerintah desa sangat mendukung dan kami sangat merespon jika ada persoalan-persoalan di lapangan dan kami siap untuk turun demi mendukung pembangunan pelebaran jalan ini," imbuh Rice.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Abadi Palusia mengatakan, yang namanya pekerjaan pelebaran jalan, apalagi di jalan utama, sehingga akan terjadi kemacetan-kemacetan dan mengganggu lalu lintas umum.
"Memang itu sudah biasa, jadi kita mengupayakan untuk meminimalisir hal tersebut dan itupun sekarang cukup kondusif serta dukungan masyarakat pun cukup kuat," sebut PPK yang biasa disapa Datuak Abadi ini.
"Saya berharap untuk pekerjaan pelebaran jalan ini agar tidak terputus, kalau dapat berkelanjutan sesuai permohonan Kepala Dinas PUPR tadi dan kita sudah mengajukan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 17 Miliar dan kepada semua pihak agar dapat memperjuangkannya," pungkas Datuak berharap.
Turut hadir dalam peninjauan lapangan, Kepala Bidang Bina Marga Maizir dan tim, Kabag Umum DPRD Arfizon beserta rombongan. (ton)