![]() |
Pemeriksaan suhu tubuh sebalum masuk TMSBK. |
Bukittinggi, fajarsumbar.com - Memasuki masa libur sekolah Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK), Bukittinggi diserbu wisatawan. Pengunjung hanya bisa masuk 25 persen dengan penerapan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat.
Hal ini disampaikan Kabid TMSBK Dinas Pariwisata dan Olahraga Bukittinggi Ikbal Bahal kepada fajarsumbar.com di Kebun Binatang Bukittinggi, Kamis (17/6/2021).
Menurut dia, walaupun TMSBK telah melakukan inovasi besar-besaran, namun musibah Covid-19 telah membuat prediksi yang telah direncanakan, termasuk dalam pemasukan dana sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terkena imbasnya.
Walaupun ada izin gubernur objek wisata hanya boleh menerima pengunjung 50 persen. “Kita hanya menerapkan hanya 25 persen. Hal ini dilakukan sesuai protokol kesehatan, menjaga keselamatan pengunjung dari penularan Covid-19," ujarnya.
Lebih lanjut kata Ikbal, walaupun pengunjung sangat ramai, dapat ditanggulangai dengan buka tutup, bahkan untuk menjaga jarak dan mengindari kerumunan, sekarang tidak ada lagi parkir di halaman TMSBK.
"Kami melakukan penyekatan di gerbang depan. Jadi adanya kerumunan yang diributkan belakangan ini, itu terjadi diluar areal TMSBK, pengamanannya sudah ada yang mengatur," tambahnya.
Pengunjung selalu diawasi oleh petugas TMSBK, baik yang berada dihalaman maupun yang telah masuk. Pengujung yang telah mencuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh tetap menjaga jarak, dan diingatkan melalui pengeras suara, untuk pengujung yang berombongan membeli tikat diwakili satu orang saja.
Ketika disinggung ide membangun Aviary (kandang burung besar) dan terowongan kaca kandang Harimau, menurut Ikbal inovasi ini buah dari studi banding ke Singapura, sebab dalam bidang kepariwisataan negara tetangga ini lebih unggul di Asian. (gus/ab)