Proses evakuasi korban. |
Sawahlunto, fajarsumbar.com - 'Ular besar hitam, diduga penyebab ambruknya tiang dermaga di Danau Kandi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (26/5/2021) malam.
Peristiwa yang menegakkan bulu roma itu bertepatan berlangsungnya gerhana bulan total yang dapat disaksikan seluruh nusantara. Dalam peristiwa itu merenggut lima nyawa yang merupakan satu keluarga.
Saat evakuasi lima warga tercebur ke danau itu lantunan ayat suci Al-Quran terus meiringi proses pencarian dan evakuasi korban yang tenggelam di dermaga Danau Tandikek Camping Ground Kandi Kota Sawahlunto malam tersebut.
Berdasarkan informasi dari para pelayat rumah duka, Kamis (27/5/2021) sanak famili korban menceritakan bahwa dalam proses evakuasi tersebut tak henti-hentinya dibacakan ayat suci Al-Quran hingga semua korban tenggelam berhasil ditemukan.
Proses evakuasi kelima korban tenggelam tersebut dilaksanakan oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto, TNI-Polri, Satpol PP, Para Relawan dari masyarakat Desa Rantih dan HMI Kota Solok.
Kesan Mistis Sosok Ular Hitam Besar
Seorang saksi bernama Rio (34) warga Kayu Gadang, Desa Santur mengatakan bahwa saksi saat itu diberitahukan oleh salah seorang penjaga Camping Ground sekira pukul 18.15 wib, Rabu 26 Mei 2021 sore.
Mendapat kabar bahwa ada orang yang tercebur di dermaga, Rio beserta rekannya Alfi langsung mendatangi tempat kejadian.
"Alfi langsung melompat ke danau dan menyelamatkan korban yang tercebur. Alfi sempat selamatkan 3 orang korban, 2 diantaranya anak-anak dan seorang ibu," sebut Rio di lokasi saat proses evakuasi korban.
Rio menceritakan, dari pengakuan seorang ibu yang selamat bahwa ada yang menyerupai ular besar menghantam tiang penyangga dermaga sehingga terjadinya tragedi tersebut.
Rano seorang warga yang biasa memasang lukah perangkap ikan disekitar Danau Tandikek juga mengaku bahwa lukah yang dipasangnya di tengah Danau Tandikek sering rusak entah apa penyebabnya. Sedangkan lukah yang dipasang dipinggiran Danau Tandikek tidak ada masalah.
"Menurut cerita pemancing yang biasa datang ke Danau Tandikek juga didapatkan informasi sesosok menyerupai ular besar berwarna hitam sering melintas di danau tersebut. Jika sosok itu melintas, air beriak seperti ada perahu yang lewat," ungkap Rano di lokasi kejadian pada saat proses evakuasi korban.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Sawahlunto Adri Yusman membenarkan adanya lantunan ayat suci Al-Quran mengiringi saat proses evakuasi korban tenggelam hingga kelimanya ditemukan.
"Menurut keterangan Uci (korban selamat) memang ada yang menghantam atau menabrak tiang dermaga tersebut. Itulah yang disaksikan Uci," sebut Adri Yusman saat dikonfirmasi fajarsumbar.com Kamis 27 Mei 2021 malam.
Diceritakan Adri Yusman saat proses evakuasi korban tenggelam, ada seorang pemancing yang minta tolong agar dijemput ke seberang pondok.
"Kami sangka itu korban, ternyata pemancing yang minta tolong agar dijemput karena ketakutan. Saat proses evakuasi berlangsung, seorang warga juga sempat mengalami kesurupan sebelum akhirnya sadar," ungkap Kalaksa.
Tragedi dermaga Danau Tandikek Camping Ground Kandi Sawahlunto yang merenggut lima nyawa ini bersamaan dengan terjadinya fenomena alam gerhana bulan total yang berlangsung beberapa jam saja. (ton)