. |
Padang, fajarsumbar.com - Universitas Andalas (Unand) Padang, membuka kesempatan bagi semua unsur, termasuk bagi penyandang disabilitas, agar bisa memperoleh jenjang Pendidikan Tinggi (PT) dengan pilihan Program Studi (Prodi) yang tersedia di Unand.
Ini merupakan suatu langkah yang diambil Unand, dalam rangka penerimaan calon mahasiswa, sekaligus memberi ruang bagi semua pihak, termasuk penyandang disabilitas,” jelas Rektor Unand Profesor. Dr. Yuliandri, SH, MH, ketika membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD), tentang layanan Administrasi dan Pembelajaran bagi penyandang disabilitas secara daring di Kampus Unand Limau Manis Padang, Kamis, (22/04/2021).
Melalui kegiatan tersebut, antara lain, juga dijelaskan bagaimana pengagaran program pembelajaran di Unand dan proses seleksi penerimaan mahasiswa baru terutama bagi penyandang disabilitas. Dari segi penerimaan dan penyelenggaraan pendidikan di Unand, tetap disesuaikan dengan kelengkapan dan kesediaan prasarsna yang dimiliki Unand sendiri.
Dalam proses penerimaan dan penyelenggaraan pendidikan itu dibutuhkan, baik dari instrument fisik maupun non fisik serta ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menampung dan mengakomodasi penyandang disabilitas, agar dapat diterima pada berbagai Prodi yang tersedia di Unand.
Profesor Yuliandri mengakui, memang dalam penentuan dan kriteria penerimaan calon mahasiswa di Unand, tetap menampung semua pilihan-pilihan kategori disabilitas baik tunarungu, tunanetra, tunawicara maupun sebagainya.
Pada prinsipnya, Rektor punya kebijakan tahun 2021 ini, tetap menerima penyandang disabilitas dari semua jenis dan bentuknya, untuk bisa mendapatkan pendidikan, namun ada beberapa Prodi yang belum siap, karena kebutuhan dan persyaratan teknis lainnya.
“InsyaAllah kedepan dengan berbagai langkah dan kebijakan yang diambil Unand, tentu akan memberikan ruang bagi semua penyandang disabilitas untuk menempuh jenjang pendidikan tinggi disemua Prodi yang ada,” pungkas Rektor.
Sementara itu, Dr. Arif Maftuhin, M.Ag dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai narasumber menekankan, suatu hal yang utama agar bisa menjadi perguruan tinggi inklusif, bagaimana insitusi itu sendiri siap untuk setiap saat beradaptasi bagi kebutuhan difable.
“Misalnya, setiap Universitas harus menyediakan atau memastikan setiap ruangan akses kursi roda, tetapi ternyata bertahun-tahun tidak ada penguna kursi roda yang kuliah, jadi untuk apa” ujarnya.
Ia melihat Universitas Andalas secara mental lebih siap dibandingkan UIN Sunan Kalijaga 20 tahun yang lalu, sehingga nantinya Unand mampu memberikan layanan dengan baik bagi penyandang disabilitas ketika menempuh pendidikan tinggi.
Wakil Rektor I Unand Profesor. Mansyurdin, MS mengatakan, untuk penerimaan mahasiswa penyandang disabilitas nantinya tentu harus dibuktikan dengan surat keterangan difabel dari Rumah Sakit Pemerintah.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Pimpinan Unand, Dekan dan peserta undangan yang terdiri dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sumatera Barat (Sumbar), Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sumbar, Gerkatin Sumbar, Pertuni Sumbar, Perkumpulan Jiwa Sehat, Kepala Sekolah SLB 2 Padang, LBH Padang dan juru Bahasa Isyarat. dengan moderator, Dr. Tesri Maideliza.
Dalam kegiatan ini, juga diberikan penjelasan terkait penyelenggaraan program pembelajaran di Unand, seperti proses seleksi penerimaan mahasiswa baru, terutama bagi penyandang disabilitas.
Menyinggung jadwal penerimaan jalur Mandiri bagi calon mahasiswa berkebutuhan khusus, menurut Profesor Mansyurdin, pendaftaran diawali tanggal, 7 hingga 18 Juni 2021 dan pelaksanaan seleksi dari tanggal 21 sampai 30 Juni 2021, sedangkan hasil seleksi akan diumumkan tanggal, 2 Juli 2021.(rel)