![]() |
Kantor Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menegah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Agam. |
Lubuk Basung, fajarsumbar.com - Sulitnya pemasaran dan rendahnya harga jual buah naga, membuat petani mengeluhkan penghasilan mereka yang terus menurun. Mengatasi hal tersebut Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menegah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Agam bakal melatih petani mengembangkan pengolahanan buah yang kaya khasiat itu.
Kepala Bidang Industri Kecil Menengah Disperindagkop UKM Agam, Elfi Suyenti, SS mengungkapkan, untuk meningkatkan pendapatan petani buah naga, pihaknya melakukan diversifikasi (pengembangan) pengolahan buah naga.
"Sebagai upaya awal, kami merencanakan pada Maret ini menggelar pelatihan pengolahan buah naga bagi 20 petani di dua nagari sentra buah naga," ujarnya saat ditemui awak media, Senin (15/3).
Dipaparkan lebih lanjut, pelatihan yang direncanakan berlangsung selama dua hari itu, bertujuan untuk menambah pemahaman petani buah naga. Melalui pelatihan, petani juga diajarkan praktek pengolahan buah naga.
"Ini sebagai solusi untuk mengatasi persoalan petani, kadang ketika produksi banyak, harga justru turun, bahkan terkadang ada yang merugi. Nah, untuk itu selain menjual mentah, petani nantinya juga bisa menjual produk olahan," terangnya.
Menurutnya, buah naga dapat diversifikasi menjadi olahan pangan yang bernilai ekonomis. Pengolahan yang baik dan benar tanpa mengurangi khasiat sangat dibutuhkan petani.
"Untuk itu, pengolahan nantinya kita berupaya menghindari penggunaan pengawet, biar tetap sehat. Buah naga bisa diolah jadi minuman dalam kemasan dan sejenis yogurt," jelasnya.
Sementara itu, Plt Kadisperindagkop UKM Agam, Ir. Aguska Dwi Fajra menuturkan pelatihan pengembangan pengolahan buah naga itu berawal dari keinginan masyarakat pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di nagari.
"Pada saat Musrembang, masyarakat mohon dibantu alat pengolah buah naga, namun sebelum itu perlu kiranya masyarakat ini diberikan pengetahuan tentang bagaimana mengolah terlebih dahulu," jelasnya.
Disebutkan, beririsan dengan pengembangan produksi buah naga di Kabupaten Agam, seperti di Nagari Gadut dan Nagari Kapau, maka juga diperlukan peningkatan kemapuan pengolahan pasca produksi.
"Jadi ketika kemampuan mengolah meningkat, motivasi petani juga akan meningkat. Selain itu, ini juga bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat," ucapnya.
Ditambahkan, tidak hanya menggelar pelatihan, kedepan pihaknya akan terus melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha buah naga. Pihaknya berhara, pengolahan buah naga bisa menjadi industri baru bagi masyarakat.
"Mereka akan didampingi sampai menjadi sebuah usaha, sehingga ini bisa menambah pendapatan bagi masyarakat," ujarnya. (Yanto)