Jalan Provinsi Ditimbun Longsor Setinggi 5 Meter, 2.500 Jiwa Terdampak -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Jalan Provinsi Ditimbun Longsor Setinggi 5 Meter, 2.500 Jiwa Terdampak

Selasa, 30 Maret 2021
Longsor di Nagari Lubuk Gadang Tenggara, tampak alat BPBD Solok Selatan, sedang melakukan pembersihan.


Solsel, fajarsumbar.com -  Intensitas hujan tinggi beberapa hari ini mengakibatkan longsor dan menutup jalan provinsi, Senin (29/3/2021) pada pukul 13.30 WIB di Jorong Tandai Simpang Tigo, Nagari lubuk Gadang Tenggara Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar). Akses jalan sempat terputus ke dua arah.


Kini akses jalan tersebut sudah dapat dilalui. Ini tak lepas dari kesigapan BPBD Solsel dengan cepat tanggap atas musibah tersebut. BPBD mengerahkan beberapa personel Tim Reaksi Cepat (TRC) dan dibantu satu unit alat berat untuk menyingkirkan material tanah dan bebatuan setinggi 5 meter yang menutup jalan.


Musibah tanah longsor ini menutup akses jalan provinsi sepanjang 20 meter dan ketinggian material longsor setinggi 5 meter yang mengakibatkan,  empat jorong terisolasi.


Ke empat Jorong Tandai Simpang Tigo, Tandai Tangah, Tandai Ateh dan Jorong Tandai Bukit Bulek yang total 500 KK atau lebih kurang 2.500 jiwa yang terdampak akibat tanah longsor tersebut.

 

TIM TRC dan anggota Pusdalop BPBD Solok Selatan langsung menuju ke lokasi dengan mengerahkan satu unit will loader ke lokasi longsor, setibanya di lokasi macet kedua arah, tim langsung membuka akses jalan.


Kepala.Kalaksa BPBD Solok Selatan Richi Amran di lokasi mengatakan dan membenarkan adanya bencana tanah longsor.


Kejadian ini diakibatkan beberapa hari ini curah hujan cukup tinggi, apalagi di daerah perbukitan, diperkirakan longsor akan terjadi, makanya petugas BPBD selalu siap di lapangan.


Dalam musibah bencana tanah longsor ini adalah sejumlah warga atau KK yang terjebak, untuk itu, tim TRC BPBD langsung mengefakuasi warga terjebak itu.


"Berkat bantuan warga setempat, tim gabungan TNI, Polri, pukul 19.00 jalan sudah bisa dilewati," katanya. (Abg)